Senin, 25 Februari 2008

Sedikit Cerita Ttg Konser "Lagu Cinta" Bersama Iwan Fals

Sabtu, jam 15.00 an kami memasuki pelataran parkir yang cukup darurat keadaannya, ditengah-tengah kebun milik perorangan, dengan kondisi tanah yg cukup becek. Maklum, kondisi abis hujan, dan kebun itu bertanah merah, untuk berjalan kakipun hrs super hati2 agar tak terpeleset jatuh. Bukan soal kotornya, kalo sdh berniat nonton musik macam begini, kotor badan baju sudah kutempatkan dlm prioritasku nomer ke 200 sekian.

Sepanjang tepian jalan menuju lokasi pertunjukan, begitu banyak pedagang lesehan girlan yang menjual aneka pernak-pernik Iwan Fals, mulai dari stiker, kaset bekas, vcd, kaos, gantungan kunci, poto berbingkai hingga poster. Pokoknya benda apa saja yang ada gambar atau tulisan IF-nya mereka jual disini. Tak urung, 3 T-shirt kugondol dari mereka, 2 diantaranya langsung kukenakan ke anak-anakku, dan juga beberapa stiker. Sementara kaos jatahku, ku simpan & tinggal di mobil saja.

Hanya beberapa puluh langkah kemudian, sampailah kami di loket. Beberapa spanduk tentang konser itu itu terpasang dipinggiran jalan, juga ttg IFM. Semua panitia berseragam T-shirt berwarna orange dengan tulisan "Panitia" di lengan kanan mereka. Dipunggung dan bag dada, tertulis pula Iwan Fals Managemen (IFM).

Di loket, atas nama cinta, sesuai tema konser sore itu, saya coba bernegosiasi untuk menggratiskan tiket tuk Devi anakku. Dan atas nama cinta pula, mereka mengabulkannya, alhamdulillah, bisa berhemat Rp 30 ribu.

Memasuki pintu penjagaan, kamera digital terfilter disini. Kemudian kami memasuki lapangan yang lumayan luas, suasana masih cukup lengang. beberapa tenda berjejer dibeberapa lokasi. Satu tenda khusus menjual merchandise resmi IF, seperti T-shirt, dompet, tas pinggang, juga beberapa kaset dari album lawas tapi baru, masih bersegel. Hebatnya, kaos disini harganya sama dengan yang dijual dipinggiran jalan tadi. Bedanya, jika yang diluar dengan berbagai merk, kalo yg di dalam, di lapangan ini, yang resmi, hanya bermerk satu, Iwan Fals, cape deeeeeh, kenapa tadi mesti beli di luar ya? gpp, deh. Namanya kita juga anak baru, belum paham situasinya, hehehe.

Di tenda ini, kembali sebuah T-shirt terpilih olehku, 2 dompet tuk anak-anak, 1 tas pinggang dan 9 kaset terbawa olehku. Pokoknya asyik, sekali lagi, asyik.

Jam 15.25, pintu utama ke panggung dibuka. Kami masuk satu persatu. Sementara, kami ambil posisi di bagian belakang. Ini mainan baru buatku, mengingat bawa keluarga cari lokasi aman, di bag belakang saja.

Jam 15.30 sesuai dengan jam yang tercantum dlm tiket, Bang Iwan keluar dari sisi kiri panggung, diikuti oleh para personel band. Penonton yang tadinya banyak berduduk rapi serentak berdiri dan maju kedepan.

Tanpa banyak orasi pembukaan, Iwan Fals langsung menggenjot dengan 2 buah lagu cintanya berturutan. Sembari bergoyang dibelakang, ikut berteriak-teriak bernyanyi, kuamati situasi di depan. Mata dan otak malingku segera bekerja. Cukup aman nih, batinku. Istri dan anak-anak kutinggal dibelakang, aku mulai bergerak maju ke depan panggung bagian kiri. Tak lama kemudiam, sudah berdiri di posisi paling depan. Kembali di sana saya bergoyang dengan lagu-lagunya bang Iwan. Usai lagu ke empat, saya tinggalkan lokasi baru itu, tuk menjemput anggota pasukan yang masih dibelakang.

Lagu kelima baru berjalan separuh, lapangan mulai padat, awan gelap mulai menggantung dilangit. Lagu kelima hampir usai ketika kami, aku dan anggota pasukan yang kubawa sudah berjejer rapi dibarisan paling depan, dekat panggung, ditali pembatas. Kami bernyanyi dan bergoyang disana.

Sampai dengan jam 17.00 an, begitu banyak lagu cinta dinyanyikan, mulai Kereta Tiba Pukul Berapa, Ku Menanti Seorang Kekasih, Entah, Aku Kau dan Bekas Pacarmu. Silahkan sahabat sebut semua lagu cinta bang Iwan yang kalian kenal, hampir sembilan puluh lima persen dinyanyikan kali semua. Mantabbbz sekali.

Selepas jam 17.00, Iwan Fals mulai panas, ia lebih banyak bernyanyi sambil berdiri, sesekali berjingkrak-jingkrak. Saatnya mulai nyanyi lagu cinta yang nostal-gila, kata bang Iwan. Meluncurlah lagu Lonteku dan sejenisnya.

Ada kejadian lucu sewaktu deting piano awal lagu "Yang Terlupakan" mulai terdengar. Seluruh penonton berdiri dan bernyanyi sambil menggoyangkan tangannya ke kiri dan ke kanan. Bang Iwan dan semua personel yang terkejut melihat kami semua bernyanyi, mendadak menghilang ke belakang panggung. Tinggal pemain keyboard seorang yang mengiringin kami bernyanyi. Selepas itu, panggung kosong melompong. Selepas refrain, kami tertawa semua menyadari keadaan ini. Denting keyboard masih berlanjut. Bang Iwan dan personel muncul kembali, mulai ikut bersama kami bernyanyi.

Selepas usai lagu ini, Iwan Fals berbicara "Tuh, kerenan suara situ, jadi minder....'. Kami pun tertawa ngakak. Oh ya, sebelum bagian lagu-lagu cinta yang sedikit edan-edanan ini, KD sempat berduet bernyanyi bersama Iwan Fals. Lagu pertama adalah lagunya KD yg sedikit diubah aransemennya, sebagaimana kita tahu, KD tak boleh lagi menyanyikan lagu-lagunya yang diaransemen oleh Erwin Gutawa. "Semoga tak ada mata-mata yang dikirim oleg EG kemari" kata Iwan Fals. Lagu berikutnya, mereka menyanyikan lagu baru dari album 50:50. Hebatnya, setelah KD turun panggung, bang Iwan menyanyikan sebuah lagu milik KD. Satu penghormatan dari seorang senior kepada juniornya yang luar biasa.

Sempat pula saya terkejut, setelah bang Iwan menyatakan semua hasil pendapatan tiket, dari pertunjukan ini, juga yang bulan Januari kemarin, maupun bulan-bulan berikutnya akan disalurkan bagi yang membutuhkan. Bang Iwan sempat pula membacakan hasil perolehan tiket bulan Januari yang lalu. "Kok jadi kata di masjid ya, hehehehe...." komentar Bang Iwan di penghujung penjelasannya. Luar biasa memang, walau hasil yang di dapat tidaklah terlalu banyak, mengingat harga tiket yang hanya Rp 30 ribu dengan kapasitas penonton yang hanya beberapa ratus orang itu saja. Tapi, sungguh luar biasa Bang Iwan ini.

Pertunjukan usai molor dari waktu yang ditentukan 17.30. Semua personel tampil kedepan, saling berrangkulan dan nunduk ke arah penonton tepat ketika jam sudah menunjuk pukul 17.45. Itupun karena mengingat adzan maghrib sebentar lagi akan segera berkumandang.

Puas hati rasanya. Ku kan kembali tgl 15 Maret nanti ke sini, ke Panggung Kita, bernyanyi bersama lagi dalam tema "Untukmu Negeri". Kebayang, pasti lebih seru.

Terima kasih bang Iwan, untuk lagu dan semangat cinta yang kau kobarkan dalam hati ini.
Sukses dan sehat selalu buat bang dan keluarga, amin...

Tidak ada komentar: