Jumat, 24 Oktober 2008

23 Oktober Ketigabelas

Ingatkah kau...
Kala kuseret dirimu
Kedalam kolam ini
Yang sengaja kuciptakan untukmu

Seringkali malam itu tak berbintang
Tak jemu deras hujan menerpa bumi
Membuat daun kelapa bergoyang kencang tak kepalang

Diriku yang tak berbaju dengan lipatan celana di lutut
Mencoba menghalau semua itu
Iringan doa dan dzikirmu merasuki jiwaku

Sebenarnya aku harus malu padamu
Diriku tak berbaju
Tapi kau katakan padaku
Nanti kita beli kapan-kapan

Ingin kukenakan pakaian yang terbaik untukmu
Tak jemu kata bisikan,
Masih banyak waktu untuk kita membelinya di masa depan

Merenangi dalamnya kolam
Hingga ke dasar yang banyak berbatu

Batu hitam
Batu padas
Kerakal...
Hanya ada setitik kemilau
Ketika segenggam pasir ditimpa cahaya pagi

Air kecoklatan
Beku karena malam
Kotornya dedaunan
Tak pernah membuat kita tenggelam

Biarkan saja
Hadapi saja
Sabar saja
Smua akan diendapkan oleh waktu

Berulangkali kita selami
Berulangkali kita seberangi
Tak ada kelelahan disana

Ketika samudera ada dalam dada...
Kolam ini tak pernah berarti apa-apa....

* Diramaikan oleh barisan obor yang jalan beriringan di tengah malam

Tidak ada komentar: